Sumur merupakan wujud teknologi tepat guna yang dikembangkan secara turun temurun di lingkungan masyarat. Di Sulawesi Selatan sendiri, pada satu periode tiap rumah tangga wajib memiliki sumur sebagai tempat untuk menyimpan pasokan air yang dipakai kebutuhan sehari-hari.
Praktik demikian berlangsung lama sampai kemudian terjadi perubahan yang berintegrasi dengan model baru adaptasi perubahan sosial. Saluran PDAM (Perusahan Daerah Air Minum) yang mengatur dan mendistribusikan saluran air yang bersumber dari mata air pegunungan.
Di Indonesia sendiri, dalam riwayatnya yang panjang, pengelolaan sumber air untuk orang banyak berbeda di tiap wilayah. Wilayah yang jauh dari pegunungan, akses terpadu pengelolaan air disandarkan pada waduk, seperti yang terjadi di Jawa Barat di dekade 60-an.
Di balik kepraktisan yang ditawarkan saluran air dari pipa yang menembusi dinding rumah warga, perlahan ada yang ditinggalkan dan perlahan terlupakan. Ingatan tentang sumur komunal warga di lingkungan pemukiman mengalam sepi, pada satu periode sumur komunal berperan penting menunjang kegiatan warga, baik untuk keperluan mencuci, kebutuhan air minum, juga menjadi ruang interaksi sosial.
B. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Program penelitian ini akan dilaksanakan pada November hingga Januari 2021 dan mengambil tempat di Kabupaten Pangkep. Rincian wilayah (Kecmatan, Kelurahan dan Desa) akan disesuikan dengan akses para peneliti yang akan terlibat.
C. Metode Penelitian
Penelitian ini memakai pendekatan deskriptif kualitatif. Data diperoleh melalui wawancara mendalam (in-depth interview) kepada narasumber utama, warga, atau anggota rumah tangga yang masih memiliki sumur sebagai tempat mendapatkan pasokan air untuk kebutuhan sehari-hari.
Adapun uji validitas akan tetap ditempuh dengan memawancarai narasumber ahli jika diperlukan untuk mengenal lebih jauh informasi mengenai situasi pendukung seperti kondisi tanah dan geografis wilayah.
D. Hasil dan Manfaat Penelitian
1. Bentuk laporan naskah akan dibukukan agar penyebaran hasil penelitian bisa menyasar pembaca lebih luas.
2. Varian laporan lain berupa podcats (siniar) dan dokumenter pendek.
3. Manfaat penelitian ini selain sebagai proses perekaman praktik kebudayaan masyarakat, juga diharapkan menjadi bahan penunjang proses penelitian lebih lanjut. Selain tentunya menjadi sumber bacaan untuk semua kalangan untuk mengetahui dan keberlanjutan perilaku manusia dalam memperlakukan dan merawat pencapaian kebudayaan dalam memperoleh dan merawat sumber air.
E. Siapa yang Terlibat
Mengingat penelitian ini juga merupakan proses belajar bersama, maka peneliti yang terlibat adalah anggota komunitas atau individu yang tertarik dalam program ini. Posisi peneliti dengan subyek penelitian berada dalam posisi setara dan, tidak menutup kemungkinan para peneliti adalah bagian dari subyek yang diamati.
Penekanan ini dimaksudkan untuk memutus jarak di lapangan. Berdasar pengalaman dan obrolan atas evaluasi program yang telah dilakukan, kunjungan di lapangan seringkali terbentur pada akses. Karena itulah, program penelitian ini menempatkan peneliti dengan subyek yang diamati memiliki kaitan erat sehingga bisa memangkas jarak.
Tentang Partner Riset
Apakah Peneliti Membutuhkan Partner?
Membutuhkan Partner
Kriteria Partner yang Dicari
Memahami wacana kebudayaan masyrakat (Antropolog) Pernah terlibat dalam penelitian etnografi
Inisiasi yang bagus mas. Saya paham beberapa hal mendasar perihal ilmu kebumian dan keberadaan air tanah. Sepertinya bukan partner yg dicari, tapi jika butuh bantuan terkait hal diatas, atau hal lainnya. Jangan sungkan untuk kontak saya mas.
Paulus Pandu
February 11, 2021 at 4:19 pmInisiasi yang bagus mas. Saya paham beberapa hal mendasar perihal ilmu kebumian dan keberadaan air tanah. Sepertinya bukan partner yg dicari, tapi jika butuh bantuan terkait hal diatas, atau hal lainnya. Jangan sungkan untuk kontak saya mas.