Kamu mungkin menganggap bahwa hari demi hari yang kamu lalui tidak begitu berbeda dengan hari-hari sebelumnya. Rutinitas sehari-hari membiasakan kita untuk merasa nyaman dengan zona nyaman – seakan segala hal dalam keseharian kita bisa dilakukan dengan mata tertutup. Tetapi sikap seperti inilah yang menyebabkan kita melewatkan momen-momen tak terduga yang sebenarnya sering sekali terjadi dalam hidup. Ketika kamu dapat membuka mata dan pikiran, kamu akan melihat dengan jelas serendipity (kemujuran-kemujuran) yang terjadi di depan matamu.
Ada Beberapa Jenis Serendipity (Kemujuran)
Jadi apa sebenarnya serendipity (kemujuran) itu? Menurut penulis, serendipity adalah kejadian positif yang dialami oleh seseorang, ketika apa yang dia usahakan bertemu dengan sebuah kesempatan.
Secara umum, terdapat tiga jenis serendipity:
Jenis pertama adalah Archimedes Serendipity: Ini terjadi ketika seseorang sedang mencari solusi yang spesifik untuk sebuah masalah, dan solusi yang diinginkan datang dari arah yang tidak disangka-sangka. Nama ini datang dari kisah bagaimana Archimedes memecahkan masalah yang melanda Raja Hiero. Beliau curiga dengan tingkat kemurnian emas dari mahkota yang beliau miliki.Sebagai upayanya untuk mencari jawaban, Archimedes memutuskan untuk mengunjungi pemandian umum. Di sini ia memperhatikan bagaimana level air meningkat ketika orang-orang mencelupkan tubuhnya kedalam bak mandi. Dengan cepat ia menyadari bahwa jumlah air yang terbuang dari bak mandi akan berbeda ketika jenis metal yang berbeda dicelupkan (dengan asumsi bahwa air di bak mandi dalam keadaan penuh dan tiap jenis metal yang dicelupkan mempunyai massa yang sama). Archimedes akhirnya menerapkan prinsip ini kepada kasus Raja Hiero. Jika jumlah air yang terbuang tidak sama antara mahkota dengan emas murni, maka dapat dipastikan bahwa mahkota Raja palsu.
Jenis kedua adalah Post-It Note Serendipity: ini terjadi ketika sebuah solusi dengan tidak sengaja ditemukan untuk sebuah masalah yang akan terjadi di masa mendatang. Seperti tebakanmu, nama dari serendipity kedua ini berasal dari produk Post-It Note yang diproduksi oleh 3M. Kita tahu bahwa lem yang digunakan di Post-It Note mempunyai tingkat kelekatan yang lemah. Lem itu secara tidak sengaja ditemukan ketika Dr. Spencer Silver, salah satu peneliti dari 3M, mencoba memproduksi lem jenis baru yang sangat lekat, namun salah satu dari percobaan lem tersebut gagal dan tidak begitu lekat. Walaupun hal ini tampak seperti sebuah kegagalan, Dr. Silver penasaran dengan bagaimana sebuah “kegagalan” ini dapat dimanfaatkan. Pada akhirnya, kegagalan ini menghasilkan produk Post-It Note.
Terakhir, ada yang disebut dengan Thunderbolt Serendipity. Bisa dilihat dari namanya, ini adalah momen ketika kamu “disambar” oleh sebuah solusi dengan tiba-tiba, tanpa kamu mencari jawaban untuk sebuah masalah. Di momen seperti ini, kamu menjalani hari-hari seperti biasa tanpa mengharapkan hal menarik untuk terjadi. Tak disangka, kesempatan menarik, yang tak dapat kamu lewatkan itu, muncul entah dari mana asalnya.
Walaupun kemujuran ini datang dengan berbagai macam bentuk, percayalah serendipity benar-benar berbeda dengan keberuntungan murni.
Serendipity (Kemujuran) Datang Ketika Kita Dapat Menghubungkan Titik-Titik yang Tidak Nampak Sebelumnya Jangan anggap kemujuran sebagai suatu kejadian yang berdiri sendiri, namun anggaplah kemujuran sebagai sebuah proses. Sering kali serendipity adalah hasil dari benih yang kita tanam berminggu-minggu, berbulan-bulan, atau bertahun-tahun lalu. Kisah tentang bagaimana ditemukannya penicillin dapat menggambarkan bahwa dibutuhkan rasa penasaran, pengamatan yang jeli dan permikiran yang tidak biasa untuk memanfaatkan kesempatan yang diberikan oleh sebuah kemujuran.
Dalam rangka menemukan obat untuk sebuah penyakit yang diakibatkan oleh infeksi dari bakteri staphylococci dan streptococci, Dr. Alexander Flemming melakukan beberapa percobaan di lab. Secara tidak sengaja, beliau meninggalkan beberapa cawan petri yang diletakkannya di bibir jendela terbuka. Setelah beberapa saat berlalu, beliau terkejut karena menemukan cawan-cawannya berlumut. Fenomena ini membuat beliau melakukan pengamatan lebih dalam terhadap lumut yang muncul. Ternyata, kemunculan lumut telah mematikan bakteri yang terdapat pada cawan.
Mungkin beberapa dokter akan lebih fokus terhadap kesalahan yang mereka lakukan karena membiarkan cawannya terbuka dan mengulangi proses penelitiannya dari awal. Faktanya, peniliti lain juga sudah memperhatikan bahwa lumut dapat membunuh bakteri, namun sayangnya mereka tidak dapat menghubungkan titik-titik informasi ini. Sikap Dr. Flemming yang terbuka terhadap segala kemungkinan, ingin tahu lebih dan mau untuk melihat kesempatan pada sesuatu yang orang lain anggap buruk telah menuntun beliau untuk menemukan antibiotik penicillin.
Bebaskan Dirimu dari Bias-Bias Terdapat empat jenis bias yang dapat menghalangi dirimu dari menjumpai sebuah kemujuran (serendipity):
Bias pertama adalah meremehkan terjadinya hal yang tak terduga.Ini adalah sebuah sikap di mana seseorang mempercayai bahwa hidup penuh dengan kejadian yang dapat diprediksi dan membosankan. Sikap ini sering kita jumpai di dunia bisnis tradisional yang strateginya cenderung terpusat pada kestabilan dan mengulang dilakukannya aktivitas yang bekerja di masa lampau. Namun seiring dengan cepatnya perkembangan teknologi dan perubahan kondisi lingkungan yang tak menentu, kita sadari bahwa sebaik apapun kita berencana, hal yang tidak diharapkan selalu saja terjadi.
Bias kedua adalah mengikuti apa yang pihak mayoritas percayai. Sangat normal jika kita menganut sikap ini karena memang terasa aman dan nyaman untuk beropini dan berbuat sesuai dengan kebiasaan pihak mayoritas. Sayangnya, sikap ini dapat mengakibatkan kita untuk menolak informasi yang tidak sesuai dengan kepercayaan pihak mayoritas walaupun informasi tersebut dapat membawa perbaikan pada cara hidup. Menurut penulis, jika perusahaan memiliki budaya yang mendiskreditkan seseorang dalam mengemukakan ide barunya di forum-forum perusahaan, yakinlah serendipity dan inovasi akan sulit untuk muncul di perusahaan tersebut.
Bias yang ketiga disebut dengan post-rationalism (pasca-rasionalisme).Satu alasan besar mengapa kita sering merasa skeptis terhadap terjadinya sebuah kemujuran adalah karena kita cenderung menganggap kejadian tidak biasa yang terjadi di masa lalu sebagai kejadian yang biasa dan dapat diprediksi. Lebih mudah bagi kita untuk memahami bahwa segala sesuatu yang terjadi adalah bagian dari sebuah cerita yang masih bergulir dan bukan merupakan fenomena yang terjadi secara acak dan kacau.
Bias terakhir yang sering kita alami disebut dengan functional fixedness (ketetapan fungsional). Hal ini terjadi ketika kamu sangat bergantung pada satu kemampuan utama yang kamu kuasai sehingga segala permasalahan harus diselesaikan dengan satu sudut pandang tersebut. Kamu tidak mempertimbangkan cara lain yang mungkin lebih efektif sebagai solusi. Di sini kamu membatasi dirimu untuk berkembang dengan tidak mempelajari skill lain.
Organisasi dengan Pola Pikir Serendipity RLabs adalah singkatan dari Reconstructed Living Labs, sebuah perusahaan sosial di Afrika Selatan yang beranggotakan individu-individu dengan pemikiran baru yang berusaha membantu meningkatkan taraf hidup komunitas di daerah-daerah seperti Iringa di Tanzania. Untuk mencapai tujuannya, RLabs berprinsip untuk menemukan sesuatu yang berharga pada hal-hal yang orang lain anggap sebagai masalah.RLabs tidak ingin memkasakan cara-cara yang kaku untuk menyelesaikan masalah yang melanda sebuah komunitas. Justru mereka memanfaatkan segala sumber daya yang komunitas tersebut miliki.
Sebagai contoh, mereka memanfaatkan garasi yang terabaikan sebagai tempat untuk mengajarkan masyarakat lokal tentang keterampilan yang akan berguna untuk masa depan. Mantan pengedar narkoba yang mempunyai stigma negatif di mata orang sekitar diberdayakan oleh RLabs sebagai agen pemasaran karena kemampuan mereka dalam berjejaring, berkomunikasi dan memiliki informasi yang tidak diketahui masyarakat pada umumnya. Kemampuan RLabs untuk menyadari nilai lebih di balik hal yang terkesan negatif mempunyai efek positif luar biasa pada komunitas yang mereka kunjungi. Metode RLabs dapat menginspirasi dan memberi komunitas rasa harga diri yang mereka sangat perlukan.
Kasus lain di Sub-Sahara Afrika yang memanfaatkan keterbatasan sebagai peluang adalah diluncurkannya MPesa oleh Vodafone Group dan Safaricom untuk menyelesaikan masalah transaksi keuangan antar masyarakat. Sudah bertahun-tahun, daerah tersebut minim infrastruktur perbankan seperti ATM dan cabang-cabang bank di area terpencil. Hal ini menyulitkan ekonomi untuk berkembang. Kedatangan MPesa mengubah keadaan ini dengan menawarkan segala layanan perbankan yang dapat diakses melalui telepon genggam saja. Proses transfer uang antar masyarakat pun dapat berjalan dengan lancar dan seiring waktu berjalan kegiatan ekonomipun berkembang. MPesa membuktikan bahwa sebuah bank tidak memerlukan ATM agar bisa digunakan oleh jutaan orang di Kenya. Hal ini hanya akan terwujud jika manusia yang terlibat di dalamnya dapat melepaskan diri dari pola pikir yang kaku.
Tetapkan Tujuanmu pada Sesuatu yang Berarti Teori hierarki kebutuhan dari Maslow menyatakan bahwa di tahap awal manusia termotivasi oleh kebutuhan dasar seperti makanan dan papan dalam membuat keputusan. Setelah kebutuhan tersebut terpenuhi, manusia akan termotivasi untuk berhubungan seksual dan menjalin hubungan dengan manusia lain. Setelah semua kebutuhan fisik dan emosional ini terpenuhi, mereka akan mulai memedulikan hal-hal yang berhubungan dengan menyalurkan potensi dan kreativitas yang ada pada diri. Semua ini terdengar logis, tetapi teori ini mulai mendapatkan tantangan dari berbagai pihak.
Tidak jarang kita temukan profesional muda yang setelah lulus dari dunia pendidikan, mereka mempunyai tujuan untuk menyelesaikan masalah sosial yang terjadi di sekeliling mereka dari pada bekerja untuk mendapatkan uang. Perubahan pola pikir ini juga muncul pada rentang usia yang lebih tua. Menurut Danae Ringelmann, co-founder dari platform galang dana Indiegogo, fenomena ini terjadi karena banyak visi misi dari perusahaan yang tidak selaras dengan yang dimiliki karyawannya. Mengesampingkan nilai-nilai yang kamu percayai dan menyembunyikan siapa dirimu sebenarnya pada saat bekerja dapat terasa melelahkan.
Pikiran yang lelah tidak akan mampu untuk mengenali hubungan penting antara informasi-informasi yang nilainya tersirat. Dibutuhkan pikiran fokus pada tujuan untuk mengenali bahwa sebuah kemujuran adalah sebuah kesempatan. Jika kamu mempunyai tujuan yang benar dan mempunyai manfaat untuk orang banyak, maka kamu akan selalu mengetahui langkah yang benar dalam bertindak ketika serendipity datang.
Cara Sederhana untuk Memunculkan Serendipity Benar bahwa konsep dasar dari serendipity adalah sesuatu yang terjadi begitu saja, tanpa adanya pemberitahuan. Namun ini tidak berarti bahwa kamu tidak dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya kemujuran-kemujuran secara berulang dalam hidup. Sering kali serendipity muncul sebagai hasil dari ide-ide berbeda yang bergabung menjadi satu dan memunculkan sudut pandang baru; jika kita lihat produk-produk dari Apple, ini adalah hasil kombinasi dari ilmu pengetahuan dan seni.
Serendipity akan semakin mungkin terjadi ketika kamu mencurahkan lebih banyak usaha (entah itu dengan mempelajari keahlian baru, memperluas jejaring sosial, dan masih banyak lagi). Anggap saja kamu ingin belajar di universitas ternama di negaramu meskipun kamu tahu bahwa nilai-nilaimu di waktu SMA tidak begitu memuaskan. Meskipun begitu, kamu berkeinginan kuat untuk belajar. Dalam rangka menunjukkan kesungguhanmu, sebuah esai yang tulus pun kamu tulis untuk menjelaskan tentang mimpi besarmu dan bagaimana kamu ingin membuat perubahan di dunia.
Kamu dapat mengirimkan esai ini bersama formulir pendaftaran ke tiga universitas terbaik di negaramu. Atau, kamu dapat meningkatkan kemungkinan untuk diterima dengan mengirimkannya ke puluhan perguruan tinggi. Dengan melemparkan jaring yang lebih lebar, kamu akan semakin memperbesar kesempatan agar esaimu dapat dibaca oleh seseorang yang pernah memiliki pengalaman yang sama yang dapat memahami posisimu.Selain itu, kesabaranpun dibutuhkan ketika hasil dari usaha tidak sesuai dengan harapan.Jalan menuju serendipity sering kali dipenuhi dengan penolakan dan percobaan-percobaan gagal. Kegigihan sangat diperlukan karena memerlukan waktu agar kesempatan yang tepat muncul pada waktu yang tepat.
Langkah Mudah untuk Menanam Benih Serendipity Meletusnya gunung berapi di Islandia pada tahun 2010 merupakan salah satu momen yang tidak dapat dilupakan. Akibat masifnya jumlah abu dan asap hitam yang memperburuk jarak pandang di langit Islandia, seluruh penerbangan antara benua Eropa dan Amerika dihentikan untuk beberapa waktu. Di saat orang lain melihat fenomena ini sebagai sebuah bencana, Nathaniel Whittemore mengubahnya menjadi sebuah peluang dengan menghubungi rekan kerja dan orang-orang dari jejaringnya untuk membuat event simposium, TEDxVolcano, yang mengangkat tema tentang creative entrepreneurship.
Jadi bagaimana Whittemore dapat melakukan semua ini? Jawabannya adalah dia menyadari peluang yang tidak orang lain lihat dan dia memanfaatkan segala sumber daya yang ada dalam kendalinya. Satu elemen yang mencolok dari Whittemore adalah dia merupakan bagian dari komunitas-komunitas kredibel, diantaranya forum pengusaha sosial yang bernama Skoll World Forum & Sandbox. Selain itu, Whittemore juga familier dengan orang-orang yang mengatur jalannya event-event TEDx yang tentunya sangat membantu.
Singkatnya, memiliki jejaring individu dengan berbagai macam latar belakang adalah salah satu kunci untuk mempersering terjadinya sebuah kemujuran. Jejaring ini tidak harus besar, namun agar dapat terjaga, hubungan ini harus terus dirawat secara berkala. Konferensi dan platform daring dapat menjadi tempat awal untuk membangun jejaring kasual. Namun memerlukan usaha lebih untuk membangun sebuah hubungan yang berarti dengan menulis email atau bercakap tatap muka secara teratur, walaupun itu hanya sekedar untuk menanyakan kabar.
Kamu juga dapat memanfaatkan platform media sosial seperti Twitter yang sangat berguna untuk berbagi infomasi tentang hal yang menarik perhatianmu. Dari satu tweet yang kamu kirimkan, bisa saja itu menjadi awal dari bertemunya kamu dengan partner kerjamu di masa depan. LinkedIn adalah cara lain yang lebih formal untuk menghubungi tokoh-tokoh yang kamu kagumi. Melalui fitur InMail dari LinkedIn, kamu dapat mengirim pesan jujur tentang bagaimana kisah mereka telah membentuk hidupmu dan bagaimana kamu menginginkan mereka menjadi bagian dari perjalananmu. Menurut penulis, jika kamu dapat melakukan ini dengan jujur dan tidak terdengar seperti sedang menjual sesuatu, mereka mungkin akan membalas pesanmu. Beberapa dari mereka bisa saja sedang mengerjakan sebuah proyek yang kebetulan cocok dengan keahlian dan pengetahuan yang kamu miliki.
Buat Ruang yang Aman untuk Menyatakan Ide Baru dari Berbagai Macam Latar Belakang Jika kamu sedang menjalankan sebuah bisnis dan ingin mendapatkan arus ide-ide baru dari rekan kerjamu, jangan kucilkan mereka tiap kali mereka muncul dengan ide-ide yang ambisius. Buatlah ruang yang aman agar mereka bebas mengutarakan pendapat dan bebas untuk ber-eksperimen tanpa adanya ketakutan untuk mendapatkan cercaan atau kehilangan pekerjaan. Sangat disarankan jika budaya ini dapat dimulai dari para pemimpin di perusahaan dan menyebar ke para pegawai. Dengan ini diharapkan kemujuran-kemujuran itu akan lebih sering terjadi di perusahaan.
Studio animasi Pixar adalah salah satu perusahaan yang mencoba untuk menghilangkan sekat-sekat ruangan antar departemen yang berbeda. Hal ini dilakukan karena mereka menyadari bahwa menyatukan ide yang beragam adalah kunci menuju inovasi. Studio Pixar secara sengaja didesain untuk memaksimalkan “penyerbukan silang” antara tiga departemen utama yakni animator, executive, dan computer scientist. Dengan begitu, pegawai dari tiga departemen tersebut dapat bertukar pendapat setiap harinya untuk memunculkan ide yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya.
Hal lain yang kamu perlu perhatikan adalah masukan dari pelanggan. Terutama jika masukan itu bersifat negatif. Itu merupakan tanda bahwa ada sesuatu yang perlu diperbaiki dari cara perusahaanmu bekerja. Dengan pola pikir serendipity, masalah, keluhan, dan kegagalan dapat menjadi pemicu kemunculan hal-hal yang kreatif entah itu dari sisi produk atau proses bisnis dari perusahaanmu.
Semoga tulisan ini bermanfaat. Mohon maaf jika masih terdapat banyak kekurangan dalam penulisan.
Setiap penjelasan yang dipaparkan dalam buku ini, sangat memberikan solusi dari setiap situasi yang terjadi tanpa diduga duga. Sesuatu yang terlihat biasa aja bisa jadi sebuah hal yang dapat menjadi kemujuran. Ringkasan ini sangat cocok untuk anak muda yang ngantuk kalo lihat halaman buku hehehe.
Terima kasih atas apresiasinya Kak. Memang kita harus pandai2 buka pikiran untuk lihat peluang dan kemujuran yang terjadi dalam keseharian. Semoga bermanfaat ya Kak!
mawarnurfebriyanti
April 21, 2023 at 3:29 amSetiap penjelasan yang dipaparkan dalam buku ini, sangat memberikan solusi dari setiap situasi yang terjadi tanpa diduga duga. Sesuatu yang terlihat biasa aja bisa jadi sebuah hal yang dapat menjadi kemujuran. Ringkasan ini sangat cocok untuk anak muda yang ngantuk kalo lihat halaman buku hehehe.
Syihabuddin Alfikri
April 21, 2023 at 7:45 amTerima kasih atas apresiasinya Kak. Memang kita harus pandai2 buka pikiran untuk lihat peluang dan kemujuran yang terjadi dalam keseharian. Semoga bermanfaat ya Kak!