Suasana di Via Montenapoleone, jantung fashion di kota Milan, sungguh luar biasa. Toko-toko mewah yang memamerkan beberapa merek seperti Fendi, Prada, Gucci, Versace, dan Valentino seakan tak pernah berakhir kilaunya.
Wanita-wanita Italia, dengan keanggunan yang khas, berjalan dengan penuh percaya diri, mengenakan ‘statement coat’ yang memukau dan tas bermerek yang mempesona. Mereka sangat mengambil risiko dalam berbusana, mengekspresikan kepribadian mereka dengan penuh warna.
Wanita Italia memandang mode sebagai kesempatan untuk menambahkan lebih banyak aksesori, berdandan, dan memberikan dominasi yang kuat melalui pakaian mereka. Eyeliner bergaya kucing mereka sempurna, lipstik menawan, dan sepatu hak tinggi selalu menjadi pilihan mereka.
Sementara itu, pergi ke Paris adalah seperti memasuki dunia elegan yang dipenuhi dengan wanita-wanita berkelas. Konsep “Parisian Chic” membawa kita langsung ke bayangan wanita Prancis yang anggun. Mereka menguasai seni kesederhanaan yang elegan, dengan Coco Chanel sebagai panutan utama. Gaun hitam kecilnya mencerminkan keanggunan yang tersembunyi di balik kesederhanaan.
Gaya mode di Prancis cenderung pada paduan warna serasi dengan nuansa lebih gelap. Kombinasi banyak warna bukan sesuatu yang sering terlihat di antara wanita-wanita Perancis. Mereka lebih suka menggunakan dua warna, jarang menggunakan tiga warna dalam keseluruhan pakaian mereka. Namun, mereka juga tidak takut untuk menambahkan aksen warna mencolok yang memikat, seperti baret yang kini sangat populer di kalangan fashionista di seluruh dunia.
Detail-detail kecil seperti syal atau lipstik dengan warna merah terang atau merah tua menjadi sentuhan yang sempurna. Wanita Prancis menciptakan citra yang sederhana, tetapi tetap memperhatikan aksesori yang memukau. Mereka tahu betul bahwa sedikit sentuhan ekstra dapat memberikan daya tarik yang tak terbantahkan.
‘‘For the French fashion, less is more, while for the Italian, more is more.’’
Manusia telah mengenakan pakaian hampir sejak awal keberadaan kita. Meskipun dimulai karena kebutuhan dan kepraktisan, dengan cepat berubah menjadi bentuk seni dan sarana komunikasi. Gaya berpakaian seseorang bukan hanya sekadar penampilan, tetapi juga cerminan dari kepercayaan diri serta esensi dari apa yang mereka perjuangkan. Hal ini terungkap dalam setiap jahitan dan warna yang mereka pilih dengan sengaja atau tanpa disengaja.
Vanessa Van Edwards menuliskan dalam Fashion Psychology: What Your Choice in Clothes Say About You, bahwa jenis pakaian yang kita kenakan, dan jenis aksesori yang kita gunakan, mengungkapkan banyak hal tentang siapa kita, dari mana asal kita, apa yang kita lakukan, dan bagaimana perasaan kita tentang diri sendiri dan orang lain.
Faktanya, akademisi berbusana, Mary Ellen Roach dan Joanne Eicher, dikutip dari tulisan Vanessa menemukan bahwa pakaian adalah salah satu cara utama kita mengirimkan sinyal sosial, karena apa yang kita kenakan menunjukkan identitas kita. Pakaian, mengirimkan isyarat nonverbal kepada orang lain. Pakaian kita menunjukkan:
Seberapa besar power yang kita miliki
Seberapa besar pengaruh yang kita miliki
Seberapa pintar kita
Seberapa besar gaji yang kita dapat
Penulis, perancang kostum, dan sutradara menggunakan fashion sebagai alat untuk memberikan petunjuk kepada penonton atau pembaca tentang karakter dalam karya mereka. Mereka menyadari bahwa pilihan pakaian dan aksesori dapat menyampaikan informasi penting tentang kepribadian, status sosial, atau bahkan peran karakter tersebut.
Misalnya, kacamata Harry Potter menjadi simbol ikonik dari karakternya yang cerdas dan penasaran. Sepatu-sepatu Imelda Marcos mungkin menggambarkan kecenderungan untuk keinginan materialistik. Setelan bisnis Wall Street mengungkapkan kekuasaan dan otoritas, sementara perhiasan Cleopatra menunjukkan kemewahan dan keanggunan.
Dikutip kembali dari tulisan Vanessa, peneliti Mary Lynn Damhorst mengatakan bahwa pemilihan pakaian dapat mengomunikasikan pesan tentang gaya hidup, pekerjaan, minat, dan banyak aspek lain. Misalnya, seseorang yang memakai pakaian formal dan rapi mungkin ingin menyampaikan kesan profesionalitas dan keseriusan, sedangkan seseorang yang memakai pakaian santai dan kasual mungkin ingin menunjukkan kesan yang lebih santai dan tidak terlalu kaku.
Pakaian yang dikenakan seseorang juga memainkan peran penting dalam menciptakan kesan pertama yang positif terkait kepercayaan diri dan kemampuan individu tersebut. Karena suka atau tidak suka, “penilaian” adalah bagian dari masyarakat kita. Orang akan membuat keputusan terpisah tentang kita dalam 8 detik pertama setelah bertemu dengan kita, termasuk dari apa yang kita kenakan.
Vanessa melanjutkan bahwa untuk mendekati kesan pertama yang ideal, kita dapat menggunakan warna, gaya, dan ukuran pada pakaian untuk memancarkan citra diri yang ingin kita tampilkan. Perhatikan beberapa hal berikut ini:
Psikologi warna: Bagaimana kita menggunakan warna adalah cara yang bagus untuk memanfaatkan kekuatan mode dalam kesan pertama. Memahami makna psikologis warna dapat membantu dalam memilih pakaian dan menciptakan kesan yang kita inginkan. Jangan memilih warna secara sembarangan, pikirkan dengan sangat hati-hati tentang bagaimana kita menggunakannya. Dengan memilih warna yang sesuai, kita dapat mengomunikasikan pesan dan memengaruhi persepsi orang lain terhadap kita.
Fit: Bagaimana kita menyesuaikan pakaian dan bentuk pakaian, memengaruhi bagaimana orang menganggap kita. Fit yang tepat dapat memberikan kesan yang lebih profesional dan terawat. Ketika pakaian kita dipotong dan disesuaikan dengan bentuk tubuh, maka akan terlihat lebih baik dan lebih sesuai dengan citra yang ingin kita proyeksikan.
Styling: Aksesori, baik untuk pria maupun wanita, dapat sepenuhnya mengubah tampilan. Mulai dari sepatu, jam tangan, syal, topi, ini adalah cara mudah untuk mengubah kesan gaya kita. Aksesori yang dipilih dengan cermat dapat menambahkan sentuhan pribadi dan memberikan kesan yang lebih kreatif atau elegan sesuai dengan preferensi kita.
Merek: Jika kita kesulitan memahami fit dan warna secara mandiri, biarkan merek-merek yang kita sukai melakukannya untuk kita. Cari merek yang mencerminkan atau menampilkan gaya ideal kita dan andalkan pada gaya mereka untuk memutuskan. Merek-merek fashion tertentu memiliki pengetahuan dan pemahaman yang mendalam tentang fitur-fitur desain yang sesuai dengan berbagai bentuk tubuh dan warna kulit. Kita dapat mengandalkan merek-merek ini sebagai panduan dalam memilih pakaian yang sesuai dengan gaya kita.
Pakaian, Refleksikan Citra Kerja
Penampilan yang rapi dan terawat meningkatkan kepercayaan diri dan memengaruhi interaksi dengan orang lain. Pilihan pakaian yang tepat juga membantu membedakan diri dan meningkatkan daya tarik visual, yang berperan penting dalam situasi seperti wawancara kerja dan presentasi.
Gaya berpakaian yang tepat tidak hanya menunjukkan penampilan fisik, tetapi juga mengekspresikan dedikasi, profesionalisme, dan kemampuan seseorang di tempat kerja. Menurut sebuah artikel dari Barrister Suites, definisi ‘‘pakaian yang pantas’’ bervariasi tergantung pada perusahaan dan budayanya, serta bagian mana dari pekerjaan yang berhubungan langsung dengan klien/publik dan yang bersifat internal.
Kebijakan kode berpakaian bertujuan untuk menciptakan citra profesional yang baik di mata klien dan pelanggan, sekaligus memberikan kenyamanan, keterlibatan, dan ekspresi diri kepada karyawan.
Meskipun beberapa perusahaan menerapkan kebijakan kode pakaian kasual yang memungkinkan ekspresi diri, beberapa perusahaan lain menganggap penting untuk memiliki batasan dalam berpakaian. Mematuhi kode berpakaian yang pantas adalah cara untuk menunjukkan rasa hormat kepada atasan, klien, dan diri sendiri.
Dikutip juga dari artikel Barrister Suites, berikut adalah rangkuman kode berpakaian yang mencakup berbagai level, mulai dari kasual hingga bisnis kasual, bisnis formal hingga pakaian dasi hitam yang sangat formal:
1: Casual
Casual adalah kode berpakaian yang tidak mengharuskan penampilan formal, dan kita dapat mengenakan pakaian yang nyaman.
Untuk Pria: Pikirkan tentang gaya pakaian seperti yang dikenakan oleh Homer Simpson. Kaus oblong, celana jeans, dan sepatu olahraga adalah pilihan yang tepat. Kita juga bisa memilih untuk sedikit lebih formal dengan memakai celana khaki, celana kargo, kemeja polo atau kaus henley, dan tetap terlihat sesuai. Tips: Hindari mengenakan kaus dengan gambar atau tulisan yang provokatif atau mengandung pesan yang tidak pantas.
Untuk Wanita: Ambil jeans favorit kita. Bisa memilih untuk mengenakan kaus yang nyaman atau sedikit mempercantik penampilan dengan mengenakan atasan yang modis, perhiasan, atau bahkan blazer. Tergantung pada sifat acara, pilihan alas kaki kita bisa bervariasi mulai dari sepatu olahraga, sepatu hak tinggi, hingga sepatu boot. Tips: Untuk acara di luar ruangan, sepatu olahraga lebih disarankan karena tumit sepatu dapat tenggelam di tanah yang lunak.
2: Business Casual
Business Casual adalah pakaian yang umumnya dipakai oleh banyak orang saat bekerja di kantor.
Untuk Pria: Kenakan celana khaki yang bagus dipadukan dengan kaus polo atau kemeja berkerah lainnya. Sepatu formal atau sepatu slip-on adalah pilihan yang tepat. Tips: Hindari kusut; setrika kemeja dan celana kita. Kemeja berkerah dengan pola adalah pilihan yang bagus untuk tampilan yang lebih santai dibandingkan dengan yang polos.
Untuk Wanita: Celana panjang atau khaki dengan atasan modis adalah pilihan yang sesuai. Rok santai juga bisa menjadi pilihan. Jika diinginkan, kita bebas mempercantik penampilan dengan menggunakan sepatu hak tinggi, perhiasan, atau aksesori. Tips: Biarkan rambut kita seperti biasa (sehari-hari), dan hindari penggunaan makeup atau parfum berlebihan.
3: Smart Casual
Smart Casual, pada dasarnya adalah kombinasi antara gaya kasual, bisnis kasual, dan bisnis formal di mana kita dapat menggabungkannya menjadi tampilan yang “smart”. Atau dalam kata lain yakni “Santai Tetapi Terlihat Rapi”.
Untuk Pria: Ini adalah kesempatan kita untuk menggabungkan denim dengan sport coat. Celana khaki, rompi, dan dasi juga merupakan pilihan yang bagus untuk dipadukan. Tips: Jika memilih jeans, pastikan denim kita terlihat agak formal, segar, dan rapi tanpa ada kerusakan atau lubang.
Untuk Wanita: Yang terbaik adalah memilih celana panjang atau rok yang bagus, meskipun kita juga bisa memakai pasangan jeans gelap yang dipadukan dengan atasan berkerah atau atasan lain yang lebih formal. Kita juga bisa menambahkan blazer untuk sentuhan tambahan yang elegan. Tips: Untuk Smart Casual, kita harus terlihat rapi, bergaya, dan teratur.
4: Business / Informal
Istilah “Informal attire” mungkin menyesatkan karena sebenarnya membutuhkan sedikit kesopanan (tidak sama dengan pakaian kasual). Pakaian Bisnis dan Informal lebih sopan daripada Smart Casual, seringkali mengharuskan penggunaan setelan jas, dasi, dan gaun. Tips: Untuk kode berpakaian Bisnis dan Informal, pilihlah warna-warna bisnis seperti hitam, biru navy, abu-abu, atau cokelat.
Untuk Pria: Kenakan setelan jas bisnis dengan dasi. Kita juga dapat memilih celana panjang yang rapi dengan sport jacket dan dasi.
Untuk Wanita: Kenakan setelan jas bisnis atau gaun gaya bisnis dengan sepatu hak tinggi atau rendah.
5: Semi-Formal
Pakaian semi-formal lebih mewah daripada pakaian bisnis tetapi sedikit di bawah setelan jas formal dan gaun mewah.
Untuk Pria: Kenakan setelan jas gelap dengan dasi panjang. Tips: Semakin formal kode berpakaian, semakin sedikit ekspresi yang diizinkan dalam menentukan pilihan pakaian kita, hal ini terutama berlaku untuk pria.
Untuk Wanita: Ini adalah waktu yang tepat untuk mengenakan gaun hitam kecil kita. Sebagian besar wanita akan mengenakan gaun malam pendek yang elegan, meskipun kita juga dapat memilih pakaian terpisah yang berkelas. Tips: Wanita sebaiknya menghindari gaun dan rok yang sangat pendek, yang lebih pendek dari 1 inci di atas lutut.
6: Formal
Pakaian Formal, Black Tie, dan Black Tie Optional termasuk dalam kode berpakaian yang paling mewah, dan kemungkinan kita akan dikelilingi oleh orang-orang yang mengenakan setelan jas dan gaun panjang.
Untuk Pria: Kenakan setelan jas dengan semua aksesori yang diperlukan (rompi/sabuk, manset, dll). Untuk acara Black Tie Optional, kita juga dapat memilih untuk mengenakan setelan jas hitam dengan kemeja putih dan dasi yang konservatif. Tips: Kode berpakaian Black Tie tidak selalu membatasi kita hanya pada dasi “hitam”, tetapi kita dapat memilih setelan jas hitam dengan dasi/rompi yang sesuai dengan warna pilihan kita.
Untuk Wanita: Pilihan yang aman adalah mengenakan gaun malam panjang hingga ke lantai. Gaun yang sangat mewah yang tidak mencapai lantai juga bisa menjadi pilihan yang tepat. Tips: Rapikan rambut kita dalam gaya updo yang elegan atau sebagian diikat, dan pakailah perhiasan mewah untuk acara ini.
‘‘When you decide not just how clothes look but how they make you feel, it can positively impact your life.’’
Pakaian kita adalah pesan kepada orang lain dan kepada diri kita sendiri tentang identitas diri kita. Psikologi pakaian mengungkapkan bahwa pilihan pakaian memiliki dampak yang lebih dalam daripada sekadar tampilan visual. Seragam pilot menunjukkan bahwa kita adalah seorang pilot. Pakaian olahraga menggambarkan keaktifan dan kebugaran kita. Gaun merah cerah mengungkapkan keberanian.
Jadilah autentik dan nyaman dengan pilihan pakaian kita sendiri, namun jangan biarkan hanya karena penampilan yang tidak tepat mengurangi nilai jual kita: kecerdasan, prestasi, keberanian, dan pengalaman kita. Ketika kita tampil rapi dan terawat, kepercayaan diri kita juga akan meningkat dan memengaruhi interaksi kita dengan orang lain.
Elsa Isaac, seorang Pro Wardrobe Stylist, dikutip dari tulisan Vanessa, selalu meminta kliennya untuk menuliskan 3 kata yang menggambarkan perasaan, yang ingin mereka rasakan ketika memakai pakaian mereka. Mungkin kita ingin pakaian membuat kita merasa kuat, percaya diri, atau cantik. Atau mungkin kreatif dan edgy. Pastikan kata-kata tersebut beresonansi dengan kita dan tuliskan.
Setelah kita mengidentifikasi perasaan yang ingin kita timbulkan melalui pakaian, maka akan lebih mudah untuk memilih pakaian yang tepat. Hal ini bukan tentang tren atau menjadi modis semata, tetapi tentang seberapa mampu kita dalam mengungkapkan diri sendiri.
Jadi, tiga kata apa yang ingin kita rasakan dari pakaian kita?
Add a comment