Orang yang kita percaya tidak selalu menjadi orang yang kita kira. American Murderer, Don’t F**k with Cats, House of Secrets, The Raincoat Killer adalah beberapa contoh nyata dari sekian banyak kasus peristiwa keji akibat pola pikir dan tindakan yang seseorang lakukan.
Dark Triad. Bukan sebuah judul film horor atau video game atau dokumenter kriminal, tetapi adalah sebuah serangkaian nama dari tiga kepribadian jahat yang dimiliki oleh seseorang. Jonas Koblin dalam The Dark Triad, menuliskan bahwa dalam psikologi, Dark Triad mewakili tiga ciri kepribadian, yakni Narsisme, Psikopati, dan Machiavellianisme.
Jika kita bertanya kepada ketiganya, “Siapa yang memiliki kepribadian paling gelap?” Narsisis akan mengatakan “Saya”, Psikopat akan mengatakan, “Saya tidak peduli” dan Machiavellian akan mengatakan, “Siapa pun yang saya inginkan”.
Orang yang mendapat skor tinggi pada 3 ciri tersebut, lebih mungkin melakukan kejahatan, dan menciptakan masalah sosial yang parah dalam masyarakat, keluarga, maupun organisasi. Inilah sebabnya mengapa penelitian tentang Dark Triad digunakan secara luas dalam penegakan hukum, psikologi, dan bisnis.
—
NARSISISME
Narsisis menampilkan keagungan, hak superioritas dan tidak menginginkan apa pun selain kekaguman. Begitu dia mendapatkan apa yang dia inginkan, si narsisis jarang tertarik pada orang lain. Ketika dia peduli, hal ini untuk meningkatkan statusnya. Itulah sebabnya dia suka bergaul dengan orang lain yang sukses.
Mereka tampak seolah-olah sangat jatuh cinta pada diri mereka sendiri, tetapi akar dari ego mereka yang meningkat seringkali adalah perasaan rendah diri yang terpendam. Untuk melindungi diri, mereka tidak pernah bisa mengaku salah, itulah sebabnya mereka berbohong atau menyalahkan orang lain.
MACHIAVELLIANISME
Machiavellian adalah seorang yang tidak berprinsip, dingin, dan memiliki pandangan sinis terhadap manusia lain. Mereka menyukai uang, kekuasaan, dan kemenangan. Mereka menggunakan manipulasi untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan atau mengeksploitasi orang lain.
Jika manipulasi tidak berhasil, mereka mencuri atau mengkhianati. Mereka yang memiliki spektrum tinggi percaya bahwa lebih baik ditakuti daripada disukai dan menyinggung orang lain sebagai strategi untuk mengendalikan diri mereka.
PSIKOPATI
Ketika kita seorang psikopat, kita terlihat dingin dan dipandang sebagai orang yang menakutkan. Kita juga menunjukkan sedikit atau bahkan tidak ada rasa takut. Bertindak impulsif dan malah menikmati sensasi mental.
Mereka yang memiliki spektrum tinggi tidak membentuk ikatan emosional apa pun. Hasilnya adalah kurangnya kasih sayang. Hal ini berarti mereka tidak masalah menjadi jahat. Jika sesuatu yang buruk terjadi, mereka kemudian sering tidak merasa menyesal atau bersalah.
—
Bagaimana Penelitian Melihat Dark Triad ?
Dalam tulisan Jonas dijabarkan pula satu penelitian yang memberi tahu kita bahwa pria secara signifikan lebih cenderung memiliki Dark Triad dibandingkan dengan wanita.
Adapun hasil lain menunjukkan bahwa ketiga kepribadian ini berbeda secara empiris, mereka tumpang tindih. Secara klinis, narsisme dan psikopati dianggap sebagai gangguan mental, sedangkan machiavellianisme tidak.
Apakah alam (nature) atau pengasuhan (nurture) bertanggung jawab atas sifat-sifat ini sepertinya telah dijawab oleh studi kembar yang menunjukkan bahwa narsisme dan psikopati memiliki komponen genetik yang substansial.
Machiavellianisme tampaknya kurang lazim pada pasangan kembar. Namun, pengaruh lingkungan mungkin juga cukup penting. Seorang psikopat mungkin tidak hanya mewariskan gennya tetapi juga memengaruhi seorang anak dengan menjadi panutan.
Seorang ayah machiavellian berbagi dengan putranya tidak hanya materi genetik tetapi mungkin juga menunjukkan kepadanya semua triknya. Putra seorang narsisis, tidak hanya mendapatkan kromosom ayahnya, tetapi mungkin juga mengalami perfeksionisme.
Dark Triad dalam Lingkungan Kompetitif
Jonas menambahkan bahwa Dark Triad berusaha keras dalam lingkungan yang kompetitif, seperti perusahaan. Di sini seorang machiavellian dapat menggunakan pesona dan hinaan untuk memanipulasi orang lain. Narsisis, berupa penampilan fisiknya sedangkan psikopat, ancaman fisik. Dan karena mereka semua tidak memiliki belas kasih, mereka sering memotong jalan mereka untuk cepat menuju ke puncak.
Salah satu artikel dalam laman MindTools, Understanding the Dark Triad, menuliskan bahwa sulit untuk menemukan sesuatu yang positif tentang dampak sifat-sifat Dark Triad di tempat kerja. Seseorang dengan persona psikologis seperti itu mungkin akan menampilkan perilaku yang tidak diinginkan, seperti agresif, mudah berubah, egois, penipu, atau kombinasi dari semuanya.
Dr. Seth Spain, asisten profesor di Binghampton University School of Management di New York, mengatakan ada bukti terhadap hubungan yang cukup kuat antara machiavellianisme dan pengambilan keputusan yang tidak etis dalam organisasi. Penelitian lebih lanjut menemukan korelasi umum diantara Dark Triad adalah ketidakjujuran dan kurangnya kerendahan hati.
Dan sebuah penelitian yang secara khusus mengamati Dark Triad di tempat kerja mengklaim bahwa sifat “toxic” ditemukan pada karyawan dengan ciri-ciri karakter Dark Triad ini. Dalam beberapa kasus, mereka mengarahkan ‘laki-laki’ khususnya, untuk menjadi lebih agresif dalam hubungan di tempat kerja, atau mencoba memengaruhi orang atau peristiwa dengan lebih kuat.
Di sisi lain, ada bukti bahwa narsisme, pada awalnya muncul dengan cara setidaknya yang relatif positif dan diinginkan. Seorang narsisis akan sering berusaha dengan penampilannya dan terlihat menawan dan ramah. Dia mungkin teliti dan berorientasi pada pencapaian, karena itu juga akan mencerminkan dirinya dengan baik. Namun, seiring waktu, kecenderungan “aku, aku, aku” yang terus-menerus darinya mungkin menjadi beban bagi orang-orang di sekitarnya.
Bagaimana Mengidentifikasi Dark Triad?
Dikutip pula dari artikel yang sama dari MindTools, psikolog telah mengidentifikasi ciri-ciri Dark Triad dengan mengukur tipe kepribadian yang berbeda secara terpisah.
Namun, pada tahun 2010, Dr. Peter Jonason dan rekan penulisnya, Gregory Webster mengembangkan skala peringkat “Dirty Dozen”, atau metodologi 12-item untuk mengukur sifat-sifat Dark Triad. Ukuran yang digunakan yakni meminta orang untuk menilai diri mereka sendiri terhadap 12 pertanyaan berikut ini:
Saya cenderung memanipulasi orang lain untuk mendapatkan apa yang saya inginkan.
Saya telah menggunakan tipu daya atau kebohongan untuk mendapatkan apa yang saya inginkan.
Saya telah menggunakan sanjungan untuk mendapatkan apa yang saya inginkan.
Saya cenderung mengeksploitasi orang lain untuk tujuan saya sendiri.
Saya cenderung tidak memiliki penyesalan.
Saya cenderung tidak terlalu peduli dengan moralitas atau moralitas tindakan saya.
Saya cenderung tidak berperasaan atau tidak peka.
Saya cenderung sinis.
Saya cenderung ingin orang lain mengagumi saya.
Saya cenderung ingin orang lain memperhatikan saya.
Saya cenderung mencari prestise atau status.
Saya cenderung mengharapkan bantuan khusus dari orang lain.
Pada tingkat dasarnya, seorang individu akan dinilai dari, misalnya, satu hingga tujuh pada masing-masing dari 12 tes. Semakin tinggi skor, semakin tinggi kemungkinan memiliki kecenderungan Dark Triad ini. Atau salah satu tes lain melalui laman Dark Triad Personality Test oleh Daniel N. Jones dan Delroy L. Paulhus juga mungkin dapat membantu.
“Even when we spot this toxic combination, it can be hard to pull ourselves from the gravity of the situation.”
Orang yang kita percaya tidak selalu menjadi orang yang kita kira. Mereka mungkin mudah berubah, arogan, atau mendominasi. Beberapa orang memiliki ciri-ciri kepribadian yang dapat membuatnya tidak menyenangkan atau sulit untuk dapat berurusan dengannya. Tetapi, dengan manajemen yang cermat, kita dapat mengembangkan kekuatan mereka, menetralisir elemen buruk dari perilaku mereka.
Kita juga mungkin tidak hanya menemukan cara untuk melindungi diri kita, tetapi juga memiliki empati untuk mereka. Lagi pula, mungkin mereka tidak bisa memilih untuk menjadi seperti itu.
Add a comment